BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia industri perkebunan khususnya gula saat ini mengalami persaingan yang semakin ketat dengan banyak beredarnya gula raffinasi di pasaran serta krisis ekonomi dunia saat ini sehingga menimbulkan ketidakpastian lingkungan perekonomian. Semua perusahaan di lingkungan PTPN XI (PERSERO) termasuk PG. Assembagoes mempunyai sasaran dan tujuan sama yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu keberhasilan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, memaksimalisasikan laba dan berusaha untuk mengembangkan perusahaannya. Guna mencapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien yang telah ditetapkan oleh Direksi sementara dihadapkan pada situasi ketidakpastian perekonomian saat ini, maka unit produksi sebagai strategic business unit perlu adanya paradigma baru yang dapat mengubah pola pikir yang mencerminkan jiwa kewirausahaan bagi karyawan/ti sehingga sasaran laba perusahaan secara optimal dapat tercapai. Selain itu pihak manajemen memiliki kewajiban untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam hal memperoleh, menggunakan serta mengelola sumber-sumber daya yang ada untuk pencapaian tujuan.
Strategi lain yang sangat penting dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil dampak dari ketidakpastian kondisi saat ini yaitu suatu sistem pengendalian manajemen. Maksudnya adalah untuk mengetahui secara dini apakah dalam proses pelaksanaan operasional perusahaan terdapat penyimpangan yang disengaja atau tidak disengaja dari rencana dan program yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan sistem pengendalian ini bukan berarti bawah Administratur sebagai pimpinan puncak unit produksi tidak memiliki kepercayaan terhadap bawahannya, melainkan karena sifat manusia memiliki keterbatasan sehingga tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Dan juga perlu ditekankan bahwa pengendalian yang efektif seyogyanya ditujukan pada system dan proses bisnis yang berlaku sesuai sistem operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh Direksi dan tidak serta merta pada manusianya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas guna mengetahui dan memahami sistem administrasi dan proses bisnis perusahaan perkebunan di lingkungan PTPN XI (PERSERO), maka dilakukan Praktik Kerja Lapangan I di PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) Pabrik Gula Assembagoes
B. Masalah Pokok
Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sudah ditetapkan oleh Direksi, maka perusahaan melakukan proses manajemen yaitu Input (Sumber daya) , Proses (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian ) dan Output (tujuan / sasaran). Agar semua rencana serta kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan baik serta terorganisir maka dibuat strategi yang berisi kebijakan dan program baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun dalam pelaksanaannya seringkali mengalami kendala dan hambatan, apakah pada bagian input, proses atau output. Selain itu hambatan kadang kala bersumber dari eksternal perusahaan. Disinilah fungsi sistem pengendalian sangat diperlukan agar proses manajemen tetap berjalan sesuai dengan rencana. Sistem pengendalian selain untuk mengarahkan, menuntun serta mengendalikan proses kegiatan juga sebagai alat bagi pimpinan untuk mengukur prestasi kerja , membandingkan antara realisasi dengan rencana serta melihat dimana terdapat penyimpangan dan mengadakan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu mendidik dan mencetak generasi yang menguasai ilmu pengetahuan baik secara teori atau praktik. Serta diharapkan tanggap dan mampu memecahkan masalah–masalah di perusahaan perkebunan mendatang. Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan I ini merupakan salah satu tugas akademis yang bersifat wajib bagi setiap mahasiswa lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, yang nantinya diharapkan dapat mengaplikasikan berbagai teori yang didapat sewaktu di bangku perkuliahan yang kemudian dapat diterapkan di lapangan sehingga bukan hanya mampu didalam teori tetapi juga secara praktik.
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan (PKL 1)
1. Tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Untuk mengetahui dan memahami gambaran perusahaan secara global sistem administrasi dan proses bisnis perusahaan perkebuna pada Pabrik Gula Assembagoes.
b. Untuk mengenal organisasi dan lingkngan kerja serta mengetahui tugas-tugas bidang dan saling keterkaitannya dalam bisnis perkebunan.
2. Kegunaan penulisan ini adalah :
a. Menambah pengetahuan penulis tentang sistem administrasi dan proses bisnis perusahaan dalam praktiknya dan membandingkannya dengan teori-teori yang pernah penulis dapatkan dibangku kuliah.
b. Memberi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Assembagoes.
c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis pada Politeknik LPP Yogyakarta.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Tinjauan Kepustakaan (Library Research) yaitu data yang diperoleh melalui buku-buku, browsing internet, karangan ilmiah dan materi perkuliahan yang berhubungan dengan penulisan ini.
2. Observasi Lapangan yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung sistem administrasi dan proses bisnis perusahaan yang bersangkutan, kemudian melakukan wawancara baik dengan pimpinan (RC) maupun karyawannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Administrasi
Berdasarkan hasil browsing di internet pada http://Febriani.Staff.Gunadarma. c.id/Pengertian_Sistem_&_Analisis_Sistem(1).pdf. Definisi Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Syarat-syarat sistem antara lain :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. lemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Karakteristik Sistem yaitu :
1. Organisasi : yang mencakup struktur dan fungsi organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian.
2. Interaksi : saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya.
3. Interdependensi : bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. Contoh : bagian instalasi tergantung bagian tanaman sebagai penyedia bahan baku.
4. Integrasi : Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan
5. Tujuan utama : Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem.
Sedangkan pengertian Administrasi menurut hasil browsing pada http://Media.Diknas.go.id/Media/documen/5673.pdf oleh : Sugiarto Tata Usaha pada SMK Ahmad Yani Probolinggo, disebutkan banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan. Salah satu bentuk rumusan pengertian adminitrasi secara luas yang sederhana antara lain menyebutkan : bahwa administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok. Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adminitrasi adalah sekelompok elemen-elemen yang melakukan proses penyelenggaraan kerja melalui catat mencatat, mengetik, surat menyurat, pembukuan, menggandakan dsb dengan karaktersiatik yang saling ketergantungan, interaksi, integrasi dan tujuan utaman. Sistem administrasi berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dengan diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
B. Pengertian Proses Bisnis Perusahaan Perkebunan
Berdasarkan hasil browsing internet pada http://www.SIE-6.com Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi. Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar. Keuntungan-keuntungan pengelolaan proses proses yang baik pada organisasi perusahaan yaitu :
- Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar.
- Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin.
- Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas pada setiap proses pada bisnis prosesnya.
- Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam proses dan memperbaikinya secepat mungkin.
- Organisasi dapat memahami proses setiap perubahan input menjadi output pada bisnis prosesnya.
- Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap perubahan pada kondisi perusahaan.
- Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari proses yang benar.
Jadi pengertian proses bisnis perusahaan perkebunan adalah : kumpulan dari proses dalam suatu badan usaha yang berbadan hukum meliputi Koperasi, Badan Usaha Milik Daerah dan Perusahaan Swasta yang melakukan usaha budidaya dan atau usaha industri perkebunan dan berisi kumpulan aktifitas / kegiatan yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Pabrik Gula Assembagoes dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada tahun 1891, dan mulai berproduksi pada tahun 1901. Mulai tahun 1901 – 1949 faktor permodalan seluruhnya menggunakan modal pemerintah Kolonial Belanda. Sejak tahun 1950 – 1959 ada pembagian saham antara Pemerintah Kolonial Belanda dengan pemerintah Indonesia. Sejak tahun 1959 sampai sekarang semua saham adalah milik negara Indonesia atau Pinjaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Status PG. Assembagoes pada saat ini adalah Perseroan Terbatas (PT) yang akhirnya menjadi PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) – PG. Assembagoes dibawah pengelolaan Dewan Direksi PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Harus Kamil, SH di Jakarta nomor 44, pada tanggal 11 Maret 1996 dan yang disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I nomor : C2-8339 HT.01.01 tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, SH nomor : 02 tanggal 2 Oktober 2002 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I nomor : C2-1048 HT.01.04 tahun 2002 tanggal 29 Oktober 2002, yang berkedudukan hokum di jalan Merak no. 1 Surabaya, termasuk seluruh unit usaha dan kantor Direksi yang berada dalam pengelolaannya. Sedangkan PG. Assembagoes merupakan salah satu unit produksi yang bergerak di bidang industri gula pasir. PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) mempunyai 17 unit pabrik gula, 4 unit rumah sakit, 1 unit pabrik karung Rosella dan 1 unit pabrik alkohol dan spiritus. Semua unit wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) ini berada di wilayah Jawa Timur.
B. Lokasi Perusahaan
PG. Assembagoes terletak di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, +/- 222 km tenggara kota Surabaya atau +/- 25 km arah timur kota Situbondo. Areal lahan tanaman tebu milik PG Assembagoes berada di dua wilayah, yaitu yang berada di wilayah Asembagus +/- 5.043,7 ha meliputi Hak Gula Usaha (HGU) dan milik petani. Sedangkan yang berada diwilayah Hak Gula Usaha Benculuk +/- 1.401,7 ha.
C. Bidang Usaha Perusahaan
PG. Assembagoes adalah suatu perusahaan industri perkebunan yang hasil utamanya adalah gula pasir. Disamping hasil tsb PG. Assembagoes juga menghasilkan produk tambahan berupa tetes dan ampas. Sedangkan limbah yang dihasilkan dari produksi tersebut berupa :
1. Limbah Padat : Blotong
2. Limbah Cair : Air hasil pemisahan tebu
3. Limbah Gas : Sisa pembakaran.
D. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Visi : menjadi perusahaan perkebunan yang mampu meningkatkan kesejahteraan stakeholders secara berkesinambungan
Misi : menyelenggarakan usaha agribisnis, utamanya yang berbasis tebu, melalui pemanfaatan sumber daya secara optimal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Budaya Perusahaan :
1. Sukses merupakan hasil kerja sama yang didukung prakarsa perseorangan
2. Senantiasa berorientasi pada pertumbuhan dengan menciptakan dan memanfaatkan peluang
3. Mutu melandasi setiap perilaku
E. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
1. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan dan kerjasama yang terdapat dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi juga dapat diartikan sebagai kewajiban dan tanggung jawab terhadap suatu posisi atau jabatan tertentu yang diperlukan dalam menjalankan fungsinya pada suatu organisasi atau perusahaan, sehingga masing-masing mengetahui apa yang harus dilakukan serta tanggung jawab yang harus dipikul guna mencapai sasaran perusahaan. Bagi karyawan baik pimpinan maupun bawahan guna struktur organisasi sebagai berikut :
a. Sebagai pembagian tugas, wewenang tanggung jawab dan jabatan sehingga karyawan dapat melaksanakan kegiatan sesuai bidangnya masing – masing secara efektif dan efisien.
b. Mempermudah seorang pimpinan dalam pelimpahan dari wewenangnya hubungan tugas, tanggung jawab dan wewenang antara pimpinan dan karyawan dalam perusahaan Pabrik Gula Pandjie.
2. Pembagian tugas
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang tugas dan tanggung jawab Administratur dan Kepala Bagian (Kabag). Penjelesannya dibagi menjadi dua bagian yaitu secara umum dan khusus.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Administratur dan Kepala Bagian adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan dan mengamankan program kegiatan secara keseluruhan yang telah ditetapkan Direksi dalam pengelolaan pabrik gula.
b. Memimpin dan mengkoordinasi tugas kepala bagian agar terdapat kesatuan tindakan dalam melaksanakan kegiatan operasional yang terpadu, guna mencapai target produksi yang efektif dan efesien.
c. Mengelola serta mempertanggungjawabkan penggunaan SDM, sumber dana dan peralatan pabrik sesuai norma yang berlaku.
Secara khusus tugas dan tanggung jawab dari Administratur dan Kepala Bagian sebagai berikut :
2.1 Administratur
Administratur merupakan jabatan tertinggi di Pabrik Gula Assembagoes yang diberi tanggung jawab oleh Direksi PT.Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada Direksi PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan mengkoordinasi serta mengkontrol masing – masing kegiatan, menjaga keutuhan seluruh kesatuan kerja yang berada dibawahnya.
b) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan, baik secara teknis, administrasi maupun finansial.
c) Melaporkan rencana kerja serta pelaksanaannya kepada Direksi.
d) Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai prosedur , baik karyawan tetap maupun tidak tetap.
e) Pada dasarnya tugas pokok seorang administratur adalah melaksanakan aktivitas sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui oleh Direksi.
2.2 Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum (A, K & U)
a) Membantu dan bertanggung jawab kepada Administratur mengenai pengendalian biaya, keterlibatan bidang administrasi keuangan dan akuntansi pabrik gula sehingga terjamin ketertiban dan kelancaran administrasi di pabrik gula.
b) Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya administrasi keuangan & umum.
c) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan dan pengelolaan tenaga kerja.
d) Membuat neraca, laporan manajemen, prognosa dll. yang diserahkan ke Direksi.
e) Menyediakan kebutuhan barang / bahan untuk aktivitas perusahaan.
f) Mengajukan kebutuhan keuangan perusahaan kepada Direksi.
g) Mengawasi pelaksanaan kerja dan anggaran perusahaan.
Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum membawahi :
1) Responbility Center (RC) Pembukuan
Melaksanakan dan menyelesaikan pembukuan akutansi biaya dan pendapatan sesuai dengan pos-pos perkiraan kepada Kepala A,K & U
2) Responbility Center (RC) Keuangan
Menyusun RKAP sesuai pedoman Kantor Direksi dan melakukan administrasi keuangan mulai dari rencana, ajuan modal kerja, realisasi dan laporan pertanggung jawaban keuangan serta bertanggung jawab kepada Kepala Adminitrasi Keuangan dan Umum.
3) Responsibility pengadaaan
Melaksanakan proses administrasi dan pelaksanaan pengadaan barang / jasa di Unit Usaha guna kelancaran operasional perusahaan sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa PT.Perkebunan Nusantara XI (Persero)
4) Kepala Gudang Material
Melaksanakan administrasi gudang yang meliputi pertanggung jawaban penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran bahan atau barang perlengkapan serta pelaporan bulanan / triwulan / tahunan.
5) Responbility Center (RC) Hak dan Umum
Mengkoordinasi semua tugas – tugas dari bagian Hubungan Antar Karyawan (HAK) dan Umum baik untuk menyelenggarakan penerimaan karyawan, pembinaan dan pengembangan SDM, kesekretariatan, urusan gaji dan upah serta bertanggung jawab penuh kepada Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum atas kelancaran , kebenaran dan pengelolahan karyawan dan umum yang meliputi :
5.1. Administrasi Hukum dan Agraria
Melaksanakan administrasi di bidang hukum dan agrarian atas kegiatan yang ada di perusahaan .
5.2. Kepegawaian dan Pengupahan
Bertugas melaksanakan administrasi kepegawaian dan pengupahan semua karyawan baik yang masih bekerja maupun yang sudah pensiun.
5.3. Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Bertanggung jawab atas hubungan antara pabrik dengan masyarakat ataupun lingkungan yang berhubungan dengan perusahaan.
5.4. Poliklinik
Mengelola perawatan dan pelayanan kesehatan bagi semua keryawan keluarganya dan pensiunan.
5.5. Kepala Keamanan (PAKAM)
Bertanggung jawab atas pengamanan, keamanan baik personil maupun materiil atau asset perusahaan.
2.3 Kepala Bagian Tanaman
Melakukan serta bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang bertujuan untuk menjamin kelancaran pemenuhan kebutuhan pokok tebu mulai dari pembibitan, tebu giling sampai dengan tebang dan angkut tebu siap untuk digiling. Selain itu melakukan pengawasan mutu pekerjaan, membuat rencana dan pengendalian biaya tanaman. Kepala Bagian tanaman ini membawahi :
a) Kepala Tanaman Rayon (KTR)
Mengkoordinir kelancaran penyediaan tebu untuk dipertanggung jawabkan kepada Kepala Bagian Tanaman dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Kepala Tanaman Rayon meliputi : Kepala Tanaman Rayon HGU dan Kepala Tanaman Rayon Tebu Rakyat.
b) Sinder Kebun Wilayah (SKW)
Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan teknis sekaligus mengawasi pekerjaan kebun.
c) Koordinator Tebang dan Angkut (Korteb)
Menjaga kelancaran pemasukan tebu sesuai kapasitas giling baik dari dalam maupun luar daerah untuk dipertanggung jawabkan kepada Kepala Bagian Tanaman.
d) Sinder Tebang
Bertanggung jawab kepada kepala tebang angkut atas keluar masuknya tebu.
e) Kepala Penelitian dan pengembangan (Litbang)
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tanaman dalam rangka pelaksanaan penelitian maupun pengembangan budi daya tanaman.
2.4 Kepala Bagian Instalasi
Bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan / melakukan perawatan dan menjaga peralatan produksi, transportasi, gedung dan termasuk kendaraan serta sistem tenaga serta perlengkapan penunjangnya demi kelancaran proses produksi gula baik dalam pada masa giling maupun diluar masa giling. Kepala bidang ini membawahi :
a) Masinis stasiun Gilingan
b) Masinis Stasiun ketel
c) Masinis Stasiun Pemurnian dan Penguapan
d) Masinis Stasiun Masakan
e) Masinis Stasiun Pendinginan
f) Masinis stasiun listrik
g) Masinis Stasiun besali
h) Masinis Stasiun Puteran dan Bangunan
i) Masinis bagian Transportasi (Loko, Traktor, Pompa Kebun dan Garase)
j) Kantor Instalasi
2.5 Kepala Bagian Pengolahan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan pengolahan / produksi gula dan limbah. Bagian pengolahan ini membawahi :
a) Staf pengolahan / Produksi Gula : membantu dalam melaksanakan pengolahan / produksi gula.
b) Staf Laboratorium : membantu dalam melaksanakan analisa laboratorium atas produksi gula.
c) Staf Pengolahan Limbah : membantu dalam melaksanakan pengolahan limbah pabrik
Gambar 1
STRUKTUR ORGANISASI
PG. ASSEMBAGOES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar